JBLogs---Sebuah tulisan di forum Kompasiana yang ditulis oleh Robbi Gandamana
tentang Pegawai Negeri Sipil (PNS) membuat heboh. Tulisan tentang salah
satu profesi idaman di Indonesia ini mendapat respon yang luar biasa.
Selain dibaca oleh lebih dari 114.000 orang, hampir 20.000 orang juga
membagikan tulisan itu di beranda Facebook masing-masing.
JBlogs---Pria berusia 42 tahun di Dusun Krajan, Desa Kluncing, Banyuwangi
mendadak tenar setelah KTP miliknya diperbincangkan di media sosial. KTP
ayah dua anak ini jadi perbincangan karena tercantum Tuhan sebagai
nama. Ternyata, pria kelahiran 30 Juni 1973 tersebut memang dianugerahi
nama Tuhan oleh mendiang Jumhar dan Dawijah, mendiang orang tuanya. Tuhan sendiri lebih dikenal warga dengan Pak Tohan, atau dipanggil
dengan sebutan Pak To atau Pak Han. Meski ada saja warga yang membuat
lelucon dengan namanya, tapi Tuhan sendiri tak pernah marah dan bisa
memakluminya.
Menariknya, bungsu dari 7 bersaudara ini mengaku punya pengalaman
menarik saat membuat KTP dan SIM. Kembali lagi karena namanya yang unik.
Petugas administrasi memang tidak mempermasalahkan namanya, hanya
saja mereka tidak mempercayainya. Bahkan Tuhan harus ditanya
berulang-ulang.
Ditambahkan Tuhan, selain ditanya soal kebenaran namanya, petugas administrasi juga melihatnya dengan tatapan heran, “Ya ditanya apa benar namanya Tuhan? Nanya sambil lihatin saya dengan muka heran gitu, mungkin karena nama saya dinilai aneh,” ujarnya.
Sumber : RimaNews
Sumber : RimaNews
JBLogs---Polisi menangkap lima orang komplotan
pembobol ATM sebuah bank swasta besar di Indonesia. Para pelaku membobol
dana nasabah bank tersebut dengan modus skimming.
Kepala Unit IV Subdit Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Teuku Arsya mengatakan, para nasabah bank diminta berhati-hati modus pembobolan ATM ini dan mencegahnya dengan beberapa hal.
"Pertama, yang jelas dalam penggunaan ATM, nasabah harus lebih awas,
dalam artian kita jangan kasih ATM terus tidak dalam pengawasan kita,
kadang-kadang kan orang kasih ATM buat bayar tapi tidak diliat yang
digesek kemana," ujar Arsya ketika dihubungi VIVA.co.id.
Kemudian, kata Arsya, para nasabah harus sering-sering mengingat
saldo terakhir dalam rekening. "Dengan mengingat dan mengecek saldo
secara sering jika ada transaksi mencurigakan kita jadi tahu," katanya
menambahkan.
Arsya menyarankan, para nasabah untuk secara periodik mengganti PIN
ATM. "Dengan secara periodik mengganti PIN ATM kita secara tidak
langsung mencegah pembobolan ATM," kata dia.
Sebelumnya, Tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap lima tersangka kasus pembobolan ATM yakni E alias ES (41), YWR alias JT (32), MFH alias BY (32), AG alias A (34) dan S (31). Kelimanya ditangkap di lima lokasi berbeda pada tanggal 8 Agustus 2015, di bawah pimpinan Kanit IV Subdit Resmob Kompol Teuku Arsya Khadafi.
Menariknya, pembobolan ini ternyata didalangi oleh seorang tersangka yang saat itu masih menjalani hukuman di sebuah LP di Jakarta. "Salah satu tersangka berinisial E alias ES (41), dia pada saat kejahatan terjadi masih menjalani hukuman di LP Cipinang," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto di Mapolda Metro Jaya, Minggu, 23 Agustus 2015.
Didik mengatakan, E saat itu mendekam di LP atas kasus yang sama yakni menggandakan kartu kredit. Dia baru bebas dari LP pada April 2015. "Pada saat di LP, tersangka E ini membeli data nasabah berupa kartu ATM melalui 3 website," ujar dia.
Sebelumnya, Tim Subdit Resmob Polda Metro Jaya menangkap lima tersangka kasus pembobolan ATM yakni E alias ES (41), YWR alias JT (32), MFH alias BY (32), AG alias A (34) dan S (31). Kelimanya ditangkap di lima lokasi berbeda pada tanggal 8 Agustus 2015, di bawah pimpinan Kanit IV Subdit Resmob Kompol Teuku Arsya Khadafi.
Menariknya, pembobolan ini ternyata didalangi oleh seorang tersangka yang saat itu masih menjalani hukuman di sebuah LP di Jakarta. "Salah satu tersangka berinisial E alias ES (41), dia pada saat kejahatan terjadi masih menjalani hukuman di LP Cipinang," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Didik Sugiarto di Mapolda Metro Jaya, Minggu, 23 Agustus 2015.
Didik mengatakan, E saat itu mendekam di LP atas kasus yang sama yakni menggandakan kartu kredit. Dia baru bebas dari LP pada April 2015. "Pada saat di LP, tersangka E ini membeli data nasabah berupa kartu ATM melalui 3 website," ujar dia.
Didik menjelaskan, tersangka mendapatkan data dari website yang
disinyalir servernya ada di luar negeri. "Dia dapatkan data hasil
pencarian di google, kemudian dia dapatkan 3 website tersebut. Dulu dia
pelaku skimmer saat ditangkap kasus penggandaan kartu kredit, tetapi
kali ini dia hanya membeli data nasabah bank melalui website tersebut,"
kata dia.
Didik mengungkapkan, pelaku dalam aksinya memakai internet dalam fasilitas telepon selular.
Data
ATM yang didapat oleh tersangka E yakni berupa nomor PIN ATM berikut
kartu ATM-nya yang sudah dicetak atas nama korban atau nasabah bank
tersebut. Setelah mendapatkan data tersebut, E menyuruh temannya untuk
mengambil ATM tersebut di kantor pos.
"Kartu ATM dikirimkan via pos oleh
penjual di website, kemudian tersangka E menyuruh temannya tukang ojek
yang sering mangkal di LP tersebut untuk mengambilnya ke kantor pos.
Temannya ini juga residivis dan kita tangkap juga," ujarnya menjelaskan.
Setelah mendapatkan kartu ATM tersebut, tersangka menyuruh temannya
yang lain untuk menggunakan ATM palsu. Beberapa di antaranya, ATM palsu
tersebut digunakan untuk melakukan transaksi pembelian sejumlah iPhone.
Tersangka E sendiri ditangkap di Jl Duri
Kepa, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada tanggal 8 Agustus 2015 lalu,
beberapa bulan setelah bebas dari LP. Sementara tersangka lainnya, AG
alias A dan YWR alias JT ditangkap di Jl Ampera IV No 12 Pademangan,
Jakut tanggal 4 Agustus; tersangka MFH ditangkap di Jl Karanganyar 2A No
17, Karanganyar, Sawah Besar, Jakpus dan tersangka S ditangka di Pasar
Pramuka, Jakpus tanggal 5 Agustus.
"S ini dia menyediakan KTP palsu untuk komplotan ini," ujarnya.
Dari para tersangka, polisi menyita 26 kartu ATM palsu hasil
skimming, 1 unit laptop merek Toshiba, 1 buah mesin printer, 1 buah
komputer, sejumlah handphone dan 6 KTP palsu.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP
tentang pencurian dan atau Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan dokumen.
Sumber : VivaNews
JBlogs--- Sahabat Jblogs, sebenarnya artikel ini sudah saya tulis Selasa, 29 September 2009, namun blog saya (JohnLock49 blogspot dot com) yang lama sudah tidak bisa dibuka lagi. Sehingga artikel ini saya copas dari Blog sebelumnya.
Dewasa ini orang melayani selalu identik di tempat-tempat ibadah, seperti di Gereja, Masjid, Wihara, maupun kuil. Bahkan ketika mendekati momen pemilihan kepala daerah, banyak slogan-slogan dan tawaran visi misi dari sejumlah calon yang sering kita dengar adalah kalimat "MELAYANI" namun pada kenyataannya melayani hanya sebatas dislogan saja. Apalagi tahun 2015 adalah tahun dimana ada sejumlah daerah menggelar pilkada serempak diseluruh pelosok tanah air, tentu iklan "Melayani" ini akan marak tertulis disetiap atribut dan media-media komunikasi dari para calon tersebut. Jadi seakan-akan kata melayani ini hanya sebagai bumbu penyedap atau "kata emas" untuk mencari dukungan dan suara untuk kemenangan saja. Padahal harusnya kita sebagai umat pemenang melayani mereka yang mendukung kita. Karena hanya mereka yang memiliki jiwa pemenang saja yang bisa melayani. Sehingga kemenangan bukan karena dilayani namun karena kita melayani.
Sebagai seorang kristen atau pengikut kristus, harusnya paham betul bahwa melayani itu tidak harus dibesar-besarkan lewat tulisan tapi lebih pada tindakan nyata. Serta merta tidak hanya berorientasi pada satu tempat atau terfokus di tempat ibadah saja. Tetapi melayani itu harus sesuai dengan apa yang Yesus mau dalam kehidupan kita. Yesus mau kita berbuah karena setiap pohon atau ranting-ranting yang tidak berbuah akang ditebang dan dilemparkan ke Api. Hebatnya lagi, Yesus tidak sekedar berbicara atau menjelaskan apa itu melayani, namun Yesus sudah terlebih dahulu mengajarkan dan memberi contoh melayani langsung lewat kehidupan-Nya dimuka bumi ini, bahkan tidak tanggung-tanggung Dia rela mati hanya untuk mengasihi dan juga "melayani" kita manusia. Apa saja yang konsep melayani yang bisa kita pelajari dan contohi dari Yesus sebagai ALLAH kita yang hidup? berikut ini adalah ulasannya.
Biasanya disuatu tempat ada ibadah KKR, maka slogan yang sering dipakai adalah "Hadirilah ibadah KKR..bla..bla..bla dan seterusnya, padahal saat Yesus menginjil atau menyampaikan Firman-Nya, tidak pernah berdiam disuatu tempat saja dan bahkan Yesus tidak meminta umatnya datang menghampiri Dia (konsep Melayani bukan konsep Ibadah), tetapi Yesuslah yang memilih untuk pergi melayani. Banyak pendeta-pendeta bahkan hamba-hamba Tuhan yang nyaman akan keadaan ini. Dimana ketika pelayananya sudah diberkati dan fasilitas kehidupan dari seorang hamba Tuhan terjamin, maka kata pergi disini sangatlah menyakitkan, apalagi dimutasi dari tempat yang memilki jemaat dan fasilitas yang lengkap ke daerah pelosok-pelosok. Menjadi hal yang menyenangkan dan berbahagia jika dari pelayanan yang kecil dimutasi ke pelayanan yang lebih besar lagi
Dewasa ini orang melayani selalu identik di tempat-tempat ibadah, seperti di Gereja, Masjid, Wihara, maupun kuil. Bahkan ketika mendekati momen pemilihan kepala daerah, banyak slogan-slogan dan tawaran visi misi dari sejumlah calon yang sering kita dengar adalah kalimat "MELAYANI" namun pada kenyataannya melayani hanya sebatas dislogan saja. Apalagi tahun 2015 adalah tahun dimana ada sejumlah daerah menggelar pilkada serempak diseluruh pelosok tanah air, tentu iklan "Melayani" ini akan marak tertulis disetiap atribut dan media-media komunikasi dari para calon tersebut. Jadi seakan-akan kata melayani ini hanya sebagai bumbu penyedap atau "kata emas" untuk mencari dukungan dan suara untuk kemenangan saja. Padahal harusnya kita sebagai umat pemenang melayani mereka yang mendukung kita. Karena hanya mereka yang memiliki jiwa pemenang saja yang bisa melayani. Sehingga kemenangan bukan karena dilayani namun karena kita melayani.
Sebagai seorang kristen atau pengikut kristus, harusnya paham betul bahwa melayani itu tidak harus dibesar-besarkan lewat tulisan tapi lebih pada tindakan nyata. Serta merta tidak hanya berorientasi pada satu tempat atau terfokus di tempat ibadah saja. Tetapi melayani itu harus sesuai dengan apa yang Yesus mau dalam kehidupan kita. Yesus mau kita berbuah karena setiap pohon atau ranting-ranting yang tidak berbuah akang ditebang dan dilemparkan ke Api. Hebatnya lagi, Yesus tidak sekedar berbicara atau menjelaskan apa itu melayani, namun Yesus sudah terlebih dahulu mengajarkan dan memberi contoh melayani langsung lewat kehidupan-Nya dimuka bumi ini, bahkan tidak tanggung-tanggung Dia rela mati hanya untuk mengasihi dan juga "melayani" kita manusia. Apa saja yang konsep melayani yang bisa kita pelajari dan contohi dari Yesus sebagai ALLAH kita yang hidup? berikut ini adalah ulasannya.
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku, baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus" Matius 28: 19
Ayat diatas seringkali kita dengar ketika ada ibadah baptisan air (tentang Baptisan Air Artikel sementara proses penulisan), bahkan hamba-hamba Tuhan sering menggunakan ayat ini. Namun ada sesuatu yang memberkati penulis yaitu pada kalimat Karena itu pergilah. Disini Yesus menekankan lebih kepada tindakan nyata kita. Kata pergilah disini berarti jangan hanya ditempat saja (move on), jangan diam saja, atau jangan itu-itu saja.Biasanya disuatu tempat ada ibadah KKR, maka slogan yang sering dipakai adalah "Hadirilah ibadah KKR..bla..bla..bla dan seterusnya, padahal saat Yesus menginjil atau menyampaikan Firman-Nya, tidak pernah berdiam disuatu tempat saja dan bahkan Yesus tidak meminta umatnya datang menghampiri Dia (konsep Melayani bukan konsep Ibadah), tetapi Yesuslah yang memilih untuk pergi melayani. Banyak pendeta-pendeta bahkan hamba-hamba Tuhan yang nyaman akan keadaan ini. Dimana ketika pelayananya sudah diberkati dan fasilitas kehidupan dari seorang hamba Tuhan terjamin, maka kata pergi disini sangatlah menyakitkan, apalagi dimutasi dari tempat yang memilki jemaat dan fasilitas yang lengkap ke daerah pelosok-pelosok. Menjadi hal yang menyenangkan dan berbahagia jika dari pelayanan yang kecil dimutasi ke pelayanan yang lebih besar lagi
Markus 10 : 45
Terjemahan Baru
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang
Bahasa Indonesia Sehari Hari
Sebab Anak Manusia pun tidak datang untuk dilayani. Ia datang untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang."
Kita mungkin sering bertanya kepada seseorang “dimana Anda melayani Tuhan?” atau ”sedang melayani dimana sekarang?” dan selalu kita menginginkan jawaban dari orang itu seperti ”lagi melayani di gereja ini, itu” atau ”lagi melayani di yayasan pelayanan ini, itu, dsb”.. Definisi kita tentang melayani adalah hampir selalu berfokus pada tempat/gedung gereja, denominasi tertentu, institusi tertentu.
Kita telah menjadi sangat beragama sehingga mengkotakkan konsep melayani dengan cara seperti itu. Kita telah meninggalkan prinsip Yesus tentang melayani. Mari perhatikan tulisan Markus tentang konsep Yesus perihal melayani.
Ada beberapa hal yang penting dari pernyataan Yesus itu :
1. TUHAN YESUS TIDAK INGIN DILAYANI.
2. Fokus Yesus adalah MELAYANI.
3. Fokus Yesus dalam melayani bukan tentang TEMPAT tetapi ORANG.
4. Tingkatan tertinggi dalam melayani adalah memberikan HIDUP kita untuk ORANG LAIN.
5. Kategori utama yang dimaksud Tuhan Yesus tentang ORANG adalah mereka yang belum ditebus oleh darah-Nya yaitu mereka yang terhilang dan terabaikan.
Jadi, SATU-SATUNYA CARA MELAYANI TUHAN ADALAH DENGAN MELAYANI ORANG YANG TERHILANG DAN TERABAIKAN.
Adapun kategori orang yang terhilang dan terabaikan itu adalah seperti yang tercatat dalam Matius 25 : 31-46 :
1. Orang Lapar
2. Orang Haus
Ketika dunia berlomba dengan kesuksesan, maka makin banyak orang yang kesepian, haus kasih sayang, haus kepedulian. Dari sudut pandang ekonomi dan ketenaran mereka adalah orang-orang yang paling sukses. Terlalu banyak yang kita dengar sekarang ini tentang artis yang kehidupannya hancur karena keluarga berantakan, narkoba, perilaku seksual tak normal, dsb.
Kehausan akan persahabatan yang tulus dirindukan oleh semua orang. Dunia semakin kekurangan orang yang bersahabat bukan untuk menerima imbalan tetapi karena ketulusan untuk menjadi sahabat. Sebagai gereja/manusia Kristus yang adalah agen pembawa kasih sayang yang tulus kepada semua orang, sudahkah kita menjawab kebutuhan manusia akan ini.
Janganlah kita menjadi alergi dengan dunia karena kita terlalu dicekoki oleh pernyataan ”persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Tuhan” sehingga kita terlalu egois hanya mengasihi mereka yang layak kita kasihi bukan memikirkan apakah orang-orang ini diciptakan dan dikasihi Tuhan juga.
3. Orang Asing
Orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang tidak ”sejenis” dengan keyakinan kita. Kita selalu berpikir bahwa mereka terlalu keras hati sehingga sepertinya Kabar Baik ini tidak mungkin mereka terima sehingga mereka layak menjadi penghuni kerajaan kegelapan atau neraka jahanam itu.Sikap kita terhadap orang-orang ini adalah senyuman ketus, tidak tulus, merasa diri paling benar, meremehkan bahkan menjauhi mereka.
4. Orang Telanjang
Adalah kategori orang-orang yang terbuang, termarginalkan dalam masyarakat. Mereka dianggap sebagai sampah dan beban masyarakat dalam mencapai kemajuan korporat. Mereka dihina sebagai orang-orang yang tidak meningkatkan kehidupan mereka sehingga tetap hidup dengan kondisi yang paling memprihatinkan. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang telah ditakdirkan hanya untuk terus menerima belas kasihan dari orang lain dan selalu bergantung dari kemampuan orang lain.
5. Orang Sakit
Orang yang sakit secara fisik tetapi juga semua orang yang sakit secara jiwa.Mereka adalah orang-orang yang tertekan, strees oleh karena pekerjaan,keluarga dan banyak hal lainnya. Mereka membutuhkan kepedulian.
6. Orang dalam Penjara
Mereka yang terpenjara akan masa lalu mereka, terpenjara dalam rasa malu yang begitu mendalam, terpenjara keminderan, dsb.
Kalau kita melihat hal-hal tersebut di atas, sangat benarlah apa yang dikatakan Yesus, ”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang ”.
Kita seharusnya malu dengan fakta bahwa gereja yang merupakan satu-satunya duta perubahan Kerajaan Sorga di dunia sibuk dengan hal-hal yang tidak penting seperti mengurus seremonial keagamaan, membangun fasilitas yang jauh dari tujuan menjadi jawaban bagi masalah dunia.
Muhamad Yunus (penerima Nobel Perdamaian) telah menjadi inspirasi buat orang-orang yang seharusnya dipedulikan gereja. Grameen Bank miliknya telah menjadikan salah satu negara termiskin dunia Bangladesh perlahan namun pasti keluar dari keterpurukan.
Maafkan teman dengan pernyataan ini, apapun aktivitas gerejawi kita memang baik tapi tanpa fokus pada pemberdayaan orang-orang, ternyata kita sedang tidak melayani Tuhan.
Ketika para murid Yesus sedang memperdebatkan siapa yang terbesar diantara mereka, maka Yesus yang diakui mereka sebagai Guru dan Tuhan mendefinisikan Orang Besar, Orang Terkemuka, Orang Penting sebagai orang yang melayani sesamanya, orang yang rela menghambakan dirinya untuk orang lain.
Terjemahan Baru
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang
Bahasa Indonesia Sehari Hari
Sebab Anak Manusia pun tidak datang untuk dilayani. Ia datang untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Nya untuk membebaskan banyak orang."
Kita mungkin sering bertanya kepada seseorang “dimana Anda melayani Tuhan?” atau ”sedang melayani dimana sekarang?” dan selalu kita menginginkan jawaban dari orang itu seperti ”lagi melayani di gereja ini, itu” atau ”lagi melayani di yayasan pelayanan ini, itu, dsb”.. Definisi kita tentang melayani adalah hampir selalu berfokus pada tempat/gedung gereja, denominasi tertentu, institusi tertentu.
Kita telah menjadi sangat beragama sehingga mengkotakkan konsep melayani dengan cara seperti itu. Kita telah meninggalkan prinsip Yesus tentang melayani. Mari perhatikan tulisan Markus tentang konsep Yesus perihal melayani.
Ada beberapa hal yang penting dari pernyataan Yesus itu :
1. TUHAN YESUS TIDAK INGIN DILAYANI.
2. Fokus Yesus adalah MELAYANI.
3. Fokus Yesus dalam melayani bukan tentang TEMPAT tetapi ORANG.
4. Tingkatan tertinggi dalam melayani adalah memberikan HIDUP kita untuk ORANG LAIN.
5. Kategori utama yang dimaksud Tuhan Yesus tentang ORANG adalah mereka yang belum ditebus oleh darah-Nya yaitu mereka yang terhilang dan terabaikan.
Jadi, SATU-SATUNYA CARA MELAYANI TUHAN ADALAH DENGAN MELAYANI ORANG YANG TERHILANG DAN TERABAIKAN.
Adapun kategori orang yang terhilang dan terabaikan itu adalah seperti yang tercatat dalam Matius 25 : 31-46 :
1. Orang Lapar
Masih ingat ketika Yesus lapar dan Iblis datang mencobaiNya?
Yesus saja yang adalah Tuhan dicobai Iblis ketika lapar apalagi manusia. Perhatikanlah dimana ada kelaparan merajalela maka kuasa Iblispun semakin kuat ditempat itu. Tidak mengherankan kita melihat orang-orang kelaparan dapat menyerbu sebuah tempat dan membawa barang-barang yang kelihatannya mustahil dapat diangkat oleh orang kelaparan.
Sebuah penghinaan kepada dunia ketika gedung-gedung gereja berdiri dengan megah, dibangun dengan uang sampai milyaran rupiah, dimasuki oleh orang-orang kaya dan mengajarkan kasih dari panggung-panggung mimbarnya tetapi tidak pernah sekalipun memberi kontribusi nyata bagi pengurangan kemiskinan. SANGAT IRONIS!
2. Orang Haus
Ketika dunia berlomba dengan kesuksesan, maka makin banyak orang yang kesepian, haus kasih sayang, haus kepedulian. Dari sudut pandang ekonomi dan ketenaran mereka adalah orang-orang yang paling sukses. Terlalu banyak yang kita dengar sekarang ini tentang artis yang kehidupannya hancur karena keluarga berantakan, narkoba, perilaku seksual tak normal, dsb.
Kehausan akan persahabatan yang tulus dirindukan oleh semua orang. Dunia semakin kekurangan orang yang bersahabat bukan untuk menerima imbalan tetapi karena ketulusan untuk menjadi sahabat. Sebagai gereja/manusia Kristus yang adalah agen pembawa kasih sayang yang tulus kepada semua orang, sudahkah kita menjawab kebutuhan manusia akan ini.
Janganlah kita menjadi alergi dengan dunia karena kita terlalu dicekoki oleh pernyataan ”persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Tuhan” sehingga kita terlalu egois hanya mengasihi mereka yang layak kita kasihi bukan memikirkan apakah orang-orang ini diciptakan dan dikasihi Tuhan juga.
3. Orang Asing
Orang-orang yang terpinggirkan, orang-orang yang tidak ”sejenis” dengan keyakinan kita. Kita selalu berpikir bahwa mereka terlalu keras hati sehingga sepertinya Kabar Baik ini tidak mungkin mereka terima sehingga mereka layak menjadi penghuni kerajaan kegelapan atau neraka jahanam itu.Sikap kita terhadap orang-orang ini adalah senyuman ketus, tidak tulus, merasa diri paling benar, meremehkan bahkan menjauhi mereka.
4. Orang Telanjang
Adalah kategori orang-orang yang terbuang, termarginalkan dalam masyarakat. Mereka dianggap sebagai sampah dan beban masyarakat dalam mencapai kemajuan korporat. Mereka dihina sebagai orang-orang yang tidak meningkatkan kehidupan mereka sehingga tetap hidup dengan kondisi yang paling memprihatinkan. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang telah ditakdirkan hanya untuk terus menerima belas kasihan dari orang lain dan selalu bergantung dari kemampuan orang lain.
5. Orang Sakit
Orang yang sakit secara fisik tetapi juga semua orang yang sakit secara jiwa.Mereka adalah orang-orang yang tertekan, strees oleh karena pekerjaan,keluarga dan banyak hal lainnya. Mereka membutuhkan kepedulian.
6. Orang dalam Penjara
Mereka yang terpenjara akan masa lalu mereka, terpenjara dalam rasa malu yang begitu mendalam, terpenjara keminderan, dsb.
Kalau kita melihat hal-hal tersebut di atas, sangat benarlah apa yang dikatakan Yesus, ”Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang ”.
Kita seharusnya malu dengan fakta bahwa gereja yang merupakan satu-satunya duta perubahan Kerajaan Sorga di dunia sibuk dengan hal-hal yang tidak penting seperti mengurus seremonial keagamaan, membangun fasilitas yang jauh dari tujuan menjadi jawaban bagi masalah dunia.
Muhamad Yunus (penerima Nobel Perdamaian) telah menjadi inspirasi buat orang-orang yang seharusnya dipedulikan gereja. Grameen Bank miliknya telah menjadikan salah satu negara termiskin dunia Bangladesh perlahan namun pasti keluar dari keterpurukan.
Maafkan teman dengan pernyataan ini, apapun aktivitas gerejawi kita memang baik tapi tanpa fokus pada pemberdayaan orang-orang, ternyata kita sedang tidak melayani Tuhan.
Ketika para murid Yesus sedang memperdebatkan siapa yang terbesar diantara mereka, maka Yesus yang diakui mereka sebagai Guru dan Tuhan mendefinisikan Orang Besar, Orang Terkemuka, Orang Penting sebagai orang yang melayani sesamanya, orang yang rela menghambakan dirinya untuk orang lain.
Melayani bukan untuk hidup, tapi hidup untuk melayani
JBlogs---Siapa yang
tidak mengenal tokoh yang satu ini. Tentu sebagai pengikut Kristus tokoh ini
merupakan tokoh legenda. Mengapa demikian? karena satu-satunya manusia pertama
pembuat kapal besar adalah Nabi Nuh bahkan sebelum Titanic dibuat, Nuh sudah
terlebih dahulu membuatnya. Meskipun peralatan pada zaman itu tidak secanggih
dengan zaman sekarang. Tentu jika pekerjaan membuat kapal besar di zaman
sekarang tidak sesulit yang
dialami oleh Nuh, meskipun peralatan nabi Nuh terbatas, namun dia memiliki ALLAH yang tidak terbatas.
dialami oleh Nuh, meskipun peralatan nabi Nuh terbatas, namun dia memiliki ALLAH yang tidak terbatas.
Pilihan Kategori Bacaan
Pengembangan Diri
(20)
Berita
(19)
Karakcter
(16)
Dunia Perbankan
(10)
Kebahagiaan
(10)
iman
(9)
Kebudayaan
(8)
Prinsip Hidup
(8)
Berkat
(7)
Kasih
(7)
Orang Tua
(7)
Keluarga
(4)
sahabat
(4)
Binatang
(3)
Kesehatan
(3)
kata-kata bijak
(3)
Bejana
(2)
Hamba
(2)
Humor
(2)
Kisah Inspiratif
(2)
Bisnis Pulsa Gratis
(1)
Dunia Komputer
(1)
Dunia Poker
(1)
Filsafat
(1)
Hewan
(1)
Keajaiban
(1)
Kekasih
(1)
Kekuatan Diri
(1)
Kesabaran
(1)
Melayani
(1)
Menguasai Diri
(1)
Olah Raga
(1)
Otomotif
(1)
Paskah
(1)
Pengendalian diri
(1)
Penghianatan
(1)
Politik
(1)
Pujian
(1)
Roh Kudus
(1)
Seputar Dunia Blog
(1)
Teknologi
(1)
Tv Online
(1)