"Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." Roma 6:12
Di zaman ini, seseorang dapat dengan mudah menguasai orang lain, apalagi bagi yang punya uang atau juga jabatan, namun untuk dapat menguasai diri sendiri adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, apalagi untuk melakukan kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan, walau dalam hati sebenarnya sangat ingin dapat melakukannya. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Melalui ayat ini, sudah sangat jelas dikatakan bahwa untuk memperoleh kemenangan dalam setiap pergumulan dan bagaimana untuk dapat menguasai diri adalah dengan berjaga-jaga dan berdoa mohon pimpinan Roh Kudus, sehingga apabila ada hal-hal yang tidak benar yang diinginkan oleh tubuh/daging kita, maka Roh Kudus akan segera menegur dan memperingatkan kita. Sesungguhnya setiap kita hendak melakukan dosa, hati kecil kita sudah terlebih dahulu merasakan peringatan-peringat an Roh Kudus, hanya saja daging kita tidak mau menurut dan terus mengabaikan suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita.
Penulis Amsal berkata, "…orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Amsal 16:32b). Ini menunjukkan bahwa menguasai diri itu lebih sulit daripada merebut kota ketika berperang. Contoh sederhana adalah berhubungan dengan lidah atau ucapan, seringkali kita tidak mampu mengekang atau menguasai lidah kita, sehingga melalui ucapan kita terjerumus dengan kata-kata yang kotor, menyakitkan orang lain dan tidak berkenan dihadapan Tuhan. Mulut yang tidak terkendali menunjukkan bahwa hati orang itu tidak bijak, karena "Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan." (Amsal 16:23). Melalui renungan hari ini, kita kembali diingatkan betapa penting penguasaan diri itu bagi kita, oleh karena itu kita harus menyerahkan seluruh anggota tubuh kita ke dalam pimpinan Roh Kudus sepenuhnya, bila tidak maka iblis akan dengan mudah masuk dan menyerang kita, karena iblis selalu "…mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Kunci penguasaan diri adalah tunduk kepada pimpinan Tuhan!
Di zaman ini, seseorang dapat dengan mudah menguasai orang lain, apalagi bagi yang punya uang atau juga jabatan, namun untuk dapat menguasai diri sendiri adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah, apalagi untuk melakukan kebenaran yang sesuai dengan firman Tuhan, walau dalam hati sebenarnya sangat ingin dapat melakukannya. Oleh karena itu, Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Melalui ayat ini, sudah sangat jelas dikatakan bahwa untuk memperoleh kemenangan dalam setiap pergumulan dan bagaimana untuk dapat menguasai diri adalah dengan berjaga-jaga dan berdoa mohon pimpinan Roh Kudus, sehingga apabila ada hal-hal yang tidak benar yang diinginkan oleh tubuh/daging kita, maka Roh Kudus akan segera menegur dan memperingatkan kita. Sesungguhnya setiap kita hendak melakukan dosa, hati kecil kita sudah terlebih dahulu merasakan peringatan-peringat an Roh Kudus, hanya saja daging kita tidak mau menurut dan terus mengabaikan suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita.
Penulis Amsal berkata, "…orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." (Amsal 16:32b). Ini menunjukkan bahwa menguasai diri itu lebih sulit daripada merebut kota ketika berperang. Contoh sederhana adalah berhubungan dengan lidah atau ucapan, seringkali kita tidak mampu mengekang atau menguasai lidah kita, sehingga melalui ucapan kita terjerumus dengan kata-kata yang kotor, menyakitkan orang lain dan tidak berkenan dihadapan Tuhan. Mulut yang tidak terkendali menunjukkan bahwa hati orang itu tidak bijak, karena "Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan." (Amsal 16:23). Melalui renungan hari ini, kita kembali diingatkan betapa penting penguasaan diri itu bagi kita, oleh karena itu kita harus menyerahkan seluruh anggota tubuh kita ke dalam pimpinan Roh Kudus sepenuhnya, bila tidak maka iblis akan dengan mudah masuk dan menyerang kita, karena iblis selalu "…mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Kunci penguasaan diri adalah tunduk kepada pimpinan Tuhan!