Ada pertanyaan dari temanku Via Facebook (read: Feisbuuk) kurang lebih bunyinya seperti dibawah ini :
“kk numpang naya ^^,,,,,,,, mao nanya gmn sch nguatin Iman tu?? Kdang² Imanku jadi lemah,, ????? Jawabannya Via Pesan Aja katanya..!!! tapi saya mau publikasi aja di blog ini dengan harapan ingin memberkati siapa saja yang mampir dan membaca goresan tangan + keyboard ☺ karena saya mau menerima janji TUHAN dalam

Bilangan 23
23:20 Ketahuilah, aku mendapat perintah untuk memberkati, dan apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya.

Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa iman kita mulai lemah atau tidak kuat…beberapa hari yang lalu Saya pernah membaca suatu situs saudara kita dari keturunan Ismail kalau saya boleh kutip kira2 seperti ini bunyinya: : “KUAT atau lemahnya iman seseorang dapat diukur dan diketahui dari perilaku akhlaknya. Karena iman yang kuat mewujudkan akhlak yang baik dan mulia. Sedangkan iman yang lemah mewujudkan akhlak yang jahat dan buruk laku, mudah terkilir pada perbuatan keji yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain”
Dari pertanyaan teman kita, jelas bahwa kita perlu atau kita harus memiliki iman yang teguh atau kuat nah sebelum menjelaskan lebih lanjut gimana cara memiliki iman yang kuat,saya terlebih dahulu menjelaskan
Apa itu iman????
Ibrani 11
11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Karena kepercayaan tanpa rasa takut pada Firman Tuhan adalah iman.Sumber:
www.tabitha-arise.org/other/AndadapatMemilikiImanTanpaTakut.pdf
oleh Gloria Copeland

Mengapa kita harus memiliki Iman????? Nah contoh Manfaat dari Iman dalam kehidupan kita yaitu, dalam kitab Roma
Roma 1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Karena iman adalah jalan yang dirancang oleh Tuhan agar kita jalani dari hari ke hari,menit ke menit.
Nah saya tidak akan menjelaskan Ayat diatas karena sudah jelas mari kita lanjut….bagaimana juga iman kita mau kuat sedangkan kita juga belum mengetahui dan mengerti dari mana asal muasal iman itu??? Mari kit baca ayat dibawah ini:
Roma 10
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

1. Arahkan Iman kita pada TUHAN
Jelas bahwa Iman kita timbul dari pendengaran akan FIRMAN TUHAN dengan kata lain kita tidak bisa beriman tanpa mendengar suara TUHAN dan TUHAN mengingatkan kita dalam:

I Korintus 2
2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.dengan kata lain,terus menjaga agar iman tetap hidup di dalam hati anda dengan bergantung pada Tuhan untuk tetap setia pada FirmanNya.

George Muller adalah seseorang yang memiliki iman yang besar. Ia adalah pendiri pelayanan yatim piatu Inggris Raya. Saya ingin menceritakan kepada Anda sedikit tentang dia.
Sebagai mahasiswa Universitas Halle—lulus tahun 1825—Muller lebih tertarik kepada wanita, alkohol dan kesenangan duniawi daripada studinya. Ketertarikannya terhadap kekristenan hampir-hampir tidak ada. Namun Allah bekerja di dalam kehidupan Muller sehingga ia mulai memikirkan tentang janji-janji iman dari Yesus yang terdapat di dalam Injil. “Apakah Yesus sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan-Nya tentang “meminta”? tanya Muller di dalam hatinya.
Suatu hari ketika ia duduk di ruangannya, sambil memandang keluar sampai ke laut, Muller memikirkan tentang orang-orang yang dikenalnya yang mengalami rasa takut akan hidup ini atau bahkan takut menerima tantangan pekerjaan yang dapat mengubah kehidupan.
Ketika ia tengah memikirkan janji-janji iman dari Yesus dan orang-orang yang hidupnya hampa dan membosankan, ia melihat dua orang anak perempuan yatim piatu sedang berjalan di atas kerikil jalanan, tidak ada seorang pun mempedulikan mereka. Ayah mereka meninggalkan mereka merantau dengan kapalnya ke Magellan Straits dan dua minggu kemudian ibu mereka meninggal karena tuberkolosa. Muller mengenal kedua gadis berusia sebelas dan tiga belas tahun ini, dan ia tahu bahwa mereka masih mempunyai tiga adik di rumah yang berusaha mereka pelihara. “Apa yang akan terjadi pada mereka?” tanya Muller.
Muller melihat sebuah Alkitab terbuka dan tergeletak di atas meja di sebelahnya. Tiba-tiba Tuhan berbicara kepada Muller melalui satu ayat Alkitab, “Bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh” (Mzm 81:11). Sambil menundukkan kepalanya, Muller berkata kepada Tuhan bahwa ia sedang membuka mulutnya untuk meminta bimbingan-Nya, dan saat itu ia berjanji untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki.
Tahun 1830 ia menikahi Mary Groves dan mereka memutuskan untuk meninggalkan semua harta duniawi dan bergantung pada Allah saja untuk setiap kebutuhan hidup mereka. Mereka membagi-bagikan harta milik mereka tanpa memberitahukan seorang pun mengapa mereka melakukan hal itu.
Muller membuka panti asuhannya yang pertama pada tanggal 21 April 1836, di sebuah gedung sewaan. Beberapa hari kemudian, mereka mendapatkan empat puluh tiga anak untuk diasuh. Salah satu komitmen yang dibuat oleh Muller dan para pekerjanya kepada Allah adalah ini: Mereka tidak akan pernah menggalang dana, tidak akan pernah berutang, dan kondisi keuangan mereka akan selalu diaudit setiap tahunnya.
Melalui doa yang terus-menerus untuk berkat Allah dan bergantung pada-Nya untuk menyediakan berkat-berkat itu, pelayanan Muller berkembang sangat pesat. Dimulai dengan empat puluh tiga anak di sebuah gedung sewaan, mereka akhirnya memiliki lima gedung baru, 110 pekerja dan 2.050 anak yatim piatu.
Sebelum Muller membuka gedung pertama yang disewanya bagi anak-anak yatim, ia berkata kepada Bapanya di surga bahwa usaha yang dilakukannya itu akan dinilai gagal apabila seorang anak di panti asuhannya melewati satu hari tanpa makanan.
Allah memberkati dengan luar biasa. Anak-anak di situ tidak mendapatkan asuhan secara minimal, melainkan maksimal: masing-masing memperoleh tiga pasang sepatu, tiga setel kemeja untuk anak laki-laki, dan lima baju untuk anak perempuan. Juga, meja-meja selalu dilapisi taplak berwarna putih untuk makan malam bersama dan jika sedang musimnya, bunga-bunga di atas meja selalu tersedia.
Selama lebih dari enam puluh tahun, sebagaimana dicatat oleh George Muller di dalam “jurnal”nya, secara ajaib Allah memberkati iman George dan May. Itu merupakan kesaksian yang sangat kuat tentang bagaimana Allah menyediakan kecukupan bagi umat-Nya. Ketika Muller berusia tujuh puluh tahun, ia mulai berkeliling membagikan berkat Allah di dalam pelayanannya kepada orang-orang percaya di empat puluh dua negara.
Kehidupan George Muller adalah suatu kesaksian yang tak dapat dibantah tentang anugerah iman yang membawa kepada berkat.1 Ia menjadi suatu model modern dari orang kudus sebagaimana model-model di jaman lampau yang dicatat di dalam Alkitab. Ia adalah tipe manusia yang jarang di jamannya, yang secara aktif mempercayai Allah setiap hari. Dan memang, banyak orang menyebutnya sebagai “manusia yang penuh iman”.
Pertanyaannya, dari mana iman George Muller itu datang? Bagaimana kita dapat membangun iman yang besar seperti itu? Barangkali Muller memang memiliki karunia iman yang khusus (1 Kor 12:9), tetapi biar bagaimanapun, kita semua perlu bertumbuh di dalam iman. Jelas bahwa imannya bertumbuh dari kebutuhan, tetapi faktor apa yang membentuknya sedemikian kuat? Tak diragukan lagi imannya dimulai dan dipelihara melalui banyak doa dan pengalaman, tetapi bentuk akhir dari imannya pasti keluar dari perenungannya akan firman Tuhan.
Rajin membaca FIRMAN TUHAN, renungan2 harian dan majalah2 rohani untuk membangkitkan iman percaya kita kepada YESUS Kristus..
2. Iman Yang Kuat Harus Melewati Ujian Yang Berat
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa,Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia tahu tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya sudah kira-kira seratus tahun dan bahwa rahim Sara sudah tertutup (Roma 4:18-19)
Pada suatu hari, George Mueller didatangi seorang yang bertanya kepadanya bagaimana caranya untuk memperoleh sebuah iman yang kuat.
“Satu-satunya jalan,” kata George, seorang hamba Tuhan yang dikenal sebagai teguh dalam beriman., “Untuk memperoleh iman yang kuat, seseorang harus mengalami ujian yang sangat berat”
Iman yang melewati ujian di ilustrasikan seperti kesakitan seorang ibu yang akan melahirkan”.
Seorang ibu yang akan melahirkan mengalami kesakitan yang luar biasa hebat, tetapi bila ia bertahan sampai ia mendengar suara tangis bayi yang baru lahir, berakhirlah seluruh penderitaannya. Ia mengerahkan segala usaha dan tenaganya mungkin juga merasa kekuatannya yang terakhir bahkan ia berada dalam batas antara hidup dan mati tetapi ia melakukannya demi anak yang dikandungnya. Iman yang dikandungnya telah matang dan cukup waktu untuk dilahirkan, sehingga pada saat ia melihat jabang bayinya sudah keluar ia boleh melihat iman yang dipunyainya telah menjadi kenyataan dalam hidupnya. Semua kesengsaraan dan kesakitannya telah berakhir dan tidak terasa lagi, yang tinggal adalah kebahagiaan dan semuanya berakhir begitu baik.
Dari point 2 ini kita bisa ambil kesimpulan bahwa setelah kita mendengar FIRMAN TUHAN, kita harus melakukannya dalam kehidupan sehari-hari, dimana dalam kita melakukan FIRMAN TUHAN itu tidak gampang dan banyak tantangan.Nah tantangan itulah yang harus kita lewati dan hadapi sehingga akan memunculkan Iman yang kuat seperti dalam

I Petrus 11:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.


Mungkin Cuma ini yang bisa saya bagikan dan semoga bisa memberkati kita semua dan terlebih bisa memberikan jawaban atas pertanyaan Temanku yang baik

Akhir kata
Filipi 4
4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.



date Minggu, 28 Maret 2010
Dua orang pendosa mengunjungi hamba Tuhan yang bijak dan meminta nasehatNya.

"Kami telah melakukan suatu dosa," kata mereka dan suara hati kami terganggu.

"Apa yang harus kami lakukan ?" "Katakanlah kepadaku, perbuatan-perbuatan salah mana yang telah kamu lakukan, Anakku," kata hamba Tuhan tersebut.

Pria pertama mengatakan ,"Saya melakukan suatu dosa yang berat dan mematikan."

Pria kedua berkata,"Saya telah melakukan beberapa dosa ringan, yang tidak perlu dicemaskan."

"Baik," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan bawalah " kepadaku sebuah batu untuk setiap dosa yang telah kamu lakukan !".

Pria pertama kembali dengan memikul sebuah batu yang amat besar. Pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.

"Sekarang," kata hamba Tuhan tersebut, "Pergilah dan kembalikan semua batu itu tepat dimana kamu telah menemukannya!".

Pria pertama mengangkat batu besar itu dan memikulnya kembali ke tempat dimana ia telah mengambilnya. Pria kedua tidak dapat mengingat lagi tempat dari setengah jumlah batu yang telah diambilnya, maka ia menyerah saja dan membiarkan batu-batu itu berada didalam tasnya. Katanya, "Itu pekerjaan yang sulit."

Dosa itu seperti batu-batu itu, kata hamba Tuhan bijak tersebut, Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya, tetapi dengan penyesalan yang sejati, memohon ampun dan mengakui Nama Tuhan, maka kesalahannya diampuni seluruhnya oleh Tuhan.

Tetapi pria yang terus menerus melakukan dosa-dosa ringan dan ia tahu itu salah, namun semakin membekukan suara hatinya dan ia tidak menyesali sedikitpun, maka ia tetap sebagai seorang pendosa. Ia sulit membuang batu-batu itu kembali ke tempatnya dan terus menerus membawanya seumur hidup.

"Maka ketahuilah,anak-anakku," nasihat hamba Tuhan itu, "Adalah sama untuk menolak dosa-dosa ringan seperti menolak dosa-dosa berat !
date

Kenalan yah teman-teman

Foto saya
Palu, Sulawesi-Tengah, Indonesia
Keingintahuan akan pengetahuan