“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!” Yesaya 55:1

Pertolongan bersumber dari Tuhan; inisiatif untuk memberi pengharapan datang dari Tuhan juga, dan bagian manusia adalah meresponsnya. Dalam ayat pertama dikatakan ”Ayo...” yang artinya suatu ajakan atau undangan untuk kita semua, sebab Tuhan sangat memperhatikan kebutuhan hidup kita. Tuhan tahu ketika kita dalam keadaan kekurangan. Oleh karena itu Tuhan memberikan semua itu dengan cuma-cuma alias gratis.

Banyak orang tidak mengerti rahasia untuk meraih berkat-berkat Tuhan tersebut sehingga mereka mencoba mencari pertolongan dan pengharapan di luar Tuhan. Padahal pertolongan dan pengharapan dari dunia ini hanya bersifat semu. Seringkali manusia berpikir bahwa harta kekayaan, pangkat dan kepandaian dapat mengatasi masalah dalam hidup ini. Tuhan jelas menyatakan, ”...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5b). Ingat, kekuatan manusia itu ada batasnya dan semua harta benda yang kita miliki di dunia ini bisa habis lenyap dalam sekejap mata karena ”...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:19b). Tetapi dalam Tuhan kita akan mendapatkan berkat dan jaminan hidup yang tidak dimiliki orang-orang di luar Dia. Yesus sendiri berkata, ”Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10b).

Ada pun kunci untuk dapat menikmati berkat-berkat Tuhan adalah: 1. Kita harus memiliki telinga yang senantiasa dengar-dengaran akan firmanNya (Yesaya 55:3). Kita harus mau melangkah untuk melakukan kehendak Tuhan (hidup dalam ketaatan). ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:7). 2. Kita harus mencari Tuhan dan selalu berharap padaNya (Yesaya 55:6). Kita harus membangun kekariban dengan Tuhan, serta mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepadaNya, bukan kepada yang lain.

Apa pun yang kita perlukan, Tuhan pasti sanggup menyediakan, asal kita mau mengerjakan bagian kita.
date Rabu, 14 April 2010
Tidaklah demikian di antara kamu. Siapa saja yang ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu (Markus 10:43)

Dalam teori manajemen dikenal adanya kepemimpinan melayani. Ternyata dengan melayani, pemimpin bisa menggerakkan orang dengan lebih efektif. Dengan melayani, orang tidak dipaksa untuk melakukan apa yang dilakukannya. Dari dalam hatinya akan muncul sebuah kerelaan yang diinspirasikan oleh karakter pemimpin yang telah lebih dahulu melayaninya. Dengan memakai studi ini, banyak manajer perusahaan
mulai menerapkan prinsip ini. Artinya, melayani ditujukan untuk membuat orang yang dipimpin dengan sukarela mengikuti kepemimpinan dari para manajer perusahaan tersebut.

Meskipun prinsip manajemen di atas menarik, dan sering diklaim berasal dari Yesus, tetapi bukan itu yang dimaksud Yesus. Ketika itu para murid mulai punya ambisi untuk menjadi yang terbesar. Dalam benak mereka, menjadi terbesar itu berarti memiliki posisi, dihormati, dan berkuasa. Yesus menegur mereka. Menjadi besar bagi Yesus memiliki jalan yang berbeda. Menempatkan diri di posisi terendah, dilupakan orang, dan rela melepaskan kuasa adalah kebesaran yang benar.

Jadi, ketika Yesus mengajarkan kita menjadi pelayan, hal itu tidak tergantung dari hasil yang didapatkan. Bagi Yesus, menjadi pelayan bagi orang lain sudah merupakan sebuah kebesaran jiwa dan watak. Kalau itu membuat orang lain bisa dipimpin dengan sukarela, maka tentu itu sesuatu yang baik. Namun, seandainya orang lain menolak dan menertawakan sikap melayani kita, kebesaran melayani itu tidak menjadi hilang. Menjadi pelayan itu sendiri adalah sebuah kebesaran.

Diikuti atau tidak diikuti bukanlah ukuran dari sebuah kebesaran -DBS

SESEORANG YANG MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI PELAYAN ADALAH SEORANG YANG BERJIWA BESAR
date
Segala sesuatu yang selaras akan selalu kelihatan lebih baik. Apapun bentuk keselarasan itu. Misalnya saja seorang wanita yang memakai gaun berwarna putih akan nampak serasi dengan sepatu dan hiasan kepala dengan warna putih juga. Dan pasti akan terlihat janggal kalau gaunnya berwarna putih sedangkan sepatunya warna kuning dan hiasan kepalanya berwarna merah.

Keselarasan yang seperti itu pula berlaku dalam relasi antara kata-kata dan perbuatan. Apa yang diucapkan harus dilakukan. Kata-kata yang keluar dari mulut harus sesuai dengan tindakan. Apabila kita berkata “mengasihi” maka yang harus kita lakukan adalah mengasihi. Apabila kita berkata “tolonglah sesamamu yang sedang kesusahan” maka yang harus kita perbuat adalah menolong saudara kita yang sedang kesusahan. Bukan melakukan sebaliknya.

Dalam hidup kekristenan sehari-hari kita sering menjumpai ketidakselarasan antara kata-kata dengan perbuatan. Tidak usah jauh-jauh melihat kesalahan orang lain. Mari kita lihat kedalam diri sendiri. Apakah kata-kata yang kita ucapkan sudah kita lakukan? Jangan hanya bisanya berkata-kata rohani namun perbuatannya selalu menyinggung perasaan orang lain. Jauh kata-kata dari perbuatan.

Ketidakselarasan antara kata-kata dengan perbuatan ini menjadi salah satu masalah yang cukup jamak terjadi di lingkungan gereja—gereja disini bukan bicara mengenai organisasi saja, tapi juga tubuh Kristus yakni,setiap umat Kristen. Sangat sering kita jumpai orang-orang yang berkelakukan berbeda dengan kata-katanya, tidak terkecuali dengan kita sendiri. Padahal ketidakselarasan ini merupakan batu sandungan yang cukup besar dalam perjalanan rohani kekristenan. Ketidakselarasan antara kata-kata dengan perbuatan adalah arti lain dari kata munafik. Dan Allah benci dengan kemunafikan. Dengan munafik, berarti kita juga menciptakan plafon untuk doa-doa dan pujian kita sendiri.

Memang tidak mudah untuk melakukan apa yang kita katakan. Tapi biar sesulit apapun kita harus melakukannya. Kalau merasa berat untuk melakukan apa yang sudah kita katakan, adalah lebih baik untuk berdiam diri, tidak berkata-kata. Atau dengan kata lain jangan omong besar.

Alkitab sendiri berkata, bahwa “yang membuat najis adalah apa yang keluar dari mulut manusia bukan apa yang masuk kedalamnya”. Dan kata-kata yang tidak selaras dengan perbuatan merupakan sesuatu yang menajiskan. Maka dari itu mulai sekarang jangan lagi kita sembarangan berkata-kata. Kalau tidak bisa melakukan apa yang kita katakan, lebih baik berdiam diri. Tapi alangkah baiknya kalau kita bisa melakukannya juga.

Ada beberapa tips yang dapat membantu kita untuk mengurangi ketidakselarasan antara kata-kata dengan perbuatan. Yakni:

1. Sedikit bicara banyak baca Firman
2. Sedikit bicara banyak berdoa
3. Sedikit bicara perbanyak pujian
4. Sedikit bicara banyak menolong orang
date
“Jika anda hanya punya satu anak panah untuk dilempar ke sebuah dartboard, berapa kesempatan anda untuk mencapai sasaran utama? Sangat kecil, bukan? Jika anda mendapatkan 100 anak panah untuk dilemparkan ke dartboard tersebut, meski anda seorang yang bodoh sekalipun, maka dapat dipastikan paling tidak, lebih dari satu anak panah yang mengenai sasaran tersebut.

Sukses memang sesederhana itu. Lakukan lebih banyak maka anda akan sukses! Itu sebabnya ciri-ciri orang sukses adalah mengalami kegagalan lebih banyak dibandingkan dengan orang biasa. Masuk akal, karena orang sukses juga mencoba dan melakukan jauh lebih banyak dari orang biasa. Jika anda melakukan semakin banyak, maka semakin besar juga peluang anda untuk meraih kesuksesan.

Sebagai contoh, orang asuransi sangat akrab dengan istilah 10:3:1 yang artinya jika agen asuransi tersebut bertemu dengan 10 orang, maka 3 orang akan tertarik mendengar presentasinya dan 1 orang bakal beli asuransi. Apa yang harus dilakukan supaya bisa mendapatkan 5 nasbah? Tawarkan saja kepada 50 orang, maka menurut hokum rata-rata kita pasti mendapat 5 nasabah.

Masalahnya, banyak orang tidak mau melakukan lebih banyak. Tidak mau mencoba lebih sering. Atau, jika anda seorang sales, tidak mau menawarkan ke lebih banyak orang. Semakin sedikit tindakan yang dilakukan, tentu semakin kecil juga kemungkinan untuk berhasil. Inilah yang membedakan orang biasa dan orang sukses. Amatilah bagaimana orang-orang sukses bekerja, anda akan tahu bahwa mereka selalu lebih rajin dari orang biasa. Mereka tidak bermalas-malasan , tapi do it, do it, and do it again.

Lemparkan anak panah lebih banyak maka semakin besar juga peluang anda mengenai sasaran.

Semakin sering anda mencoba, maka semakin besar juga kemungkinan anda untuk berhasil.

Tuhan Yesus Memberkati..

" Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah " ( Galatia 6 : 9 )
date
(Ulangan 5:16) Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

(Matius 15:4) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.

Ada seorang bapak tua kaya raya yang sudah lama ditinggal mati istrinya. Bapak tua itu mempunyai seorang putra yang telah menikah. Setelah mendapat izin darinya, putra dan menantunya tinggal bersama dengan dia di apartementnya yang mewah. Cinta yang besar membuat bapak tua tsb segera menghibahkan seluruh harta kekayaannya, termasuk apartement yang ditinggalnya kepada anak tunggalnya.

Suatu hari terjadi pertengkaran yang cukup hebat antara bapak tua itu dan putranya, sehingga diusir dari apartementnya sendiri. Pengusiran itu membuat sibapak tua terlunta lunta dan menjadi pengemis di Orchad Road , Singapure. Suatu hari seorang teman lama mengenalinya saat memberikan sedekah. Saat ditanya apakah dia teman yang sudah lama tidak ada kabar beritanya, bapak tua itu menyangkalinya. Tanpa sepengetahuan si bapak tua, temannya tersebut memberitahukan kecurigaannya kepada teman teman yang lain. Saat sahabat karib bapak tua itu datang dan mendesaknya untuk mengakui bahwa dia adalah teman lama yang mereka cari cari, bapak tua itupun tak kuasa lagi untuk menyangkal. Dengan derai airmata ia menceritakan peristiwa getir yang menerpa hidupnya. Mendengar itu teman-temanya panas hati. Singkat kata kejadian ini sampai kepada Perdana Menteri Singapure. PM Lee segera memanggil dan bertindak tegas terhadap anak dan menantunya bapak tua tersebut. PM Lee memanggil notaris dan membatalkan penghibaan harta warisan terhadap anak dan menantu yang telah tega mengusir orang tuanya ke jalanan. Sejak saat itu anak dan menantu yang tak tahu diri tersebut dilarang masuk ke apartemen si bapak tua.

Peristiwa ini membuat PM Lee mengambil keputusan bijaksana, yang melarang semua orangtua untuk menghibahkan seluruh harta bendanya kepada siapa pun sebelum mereka meninggal. Kemudian supaya para lansia tetap dihargai hingga akhir hayatnya, beliau membuat dekrit yang berisikan pemberian pekerjaan kepada para lansia agar mereka tidak lagi tergantung pada anak atau menantu. Para lansia itu juga bisa bangga karena masih bisa mampu memberi sesuatu dari hasil keringat mereka kepada cucu-cucu mereka. Di Singapure cleaning service toilet di bandara, mal, restoran adalah para lansia.

Anak yang bijak akan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orang tuanya, apapun kondisi orang tuanya. Meskipun orang tua kita sudah tidak sanggup duduk atau berdiri, atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, kita harus tetap menghormatinta dengan cara merawatnya. Ingatlah bahwa waktu kita masih balita, mereka dengan sukacita membersihkan tubuh kita dari semua bentuk kotoran, memberi kita makan dengantangan mereka sendiri, dan menggendong kita sampai dini hari pada waktu kita sedang sakit. Dapatkah kita membalas semua kebajikan itu? Hormatilah orang tua atau mertua kita. Tuhan akan memberkati kita dengan umur panjang jika kita menghormati mereka.

DOA: Tuhan, berkatilah bapak dan ibuku dengan kekuatan dan kesehatan. Mampukan aku berbakti kepada mereka sampai akhir hayat mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Kata-kata bijak: Kesejatian seorang anak nyata tatkala ia tetap mengasihi orang tuanya yang terbaring tak berdaya.
date

Kenalan yah teman-teman

Foto saya
Palu, Sulawesi-Tengah, Indonesia
Keingintahuan akan pengetahuan