JBlog-Tahun 2015 ini kita dihadapi bangsa Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi tidak stabil dimana jauh sejak pemilihan presiden dimulai, semua sektor dilihat dari sudut pandang ekonomi mengalami stagnan bahkan fluktuatif atau cenderung devisit. Hal ini mengundang argument bahwa penyebabnya adalah pemerintah kita kurang tegas, ada juga pemerintah salah menempatkan pejabat atau jabatan yang diemban/ jobdesknya tidak sesuai dengan disipin ilmu yang didapatkan. Hal diatas ini tentu sebagian kecil hipotesis yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika hal ini dilihat dari sudut pandang para

“pialang” saham, maka kondisi atau situasi ini disisi lain bisa merugikan, dikarena saham semua turun sehingga untuk menghindari penurunan saham drastis para pialang rela melakukan Cut Loss. Tapi disisi lain para pialang juga bisa mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan kondisi turunnya harga saham dengan melakukan pembelian saham besar-besaran sehingga jika kondisi berubah dan saham naik maka para pialang juga mendapakan Capital Gain. Jadi moment atau waktu yang tepat untuk melakukan pembelian saham yatu pada saat Kondisi ekonomi tidak stabil atau mendekati pemilihan presiden karena kondisi ini membuat harga saham turun, dan harus diperhatikan pulah bahwa jangan kita membeli saham yang "sembarang" dengan kata lain trending saham dari suatu perusahaan turun terus. Jika kita membeli saham alangkah baiknya saham pemerintah seperti bank milik pemerintah karena badan usaha milik pemerintah untuk colaps itu sangat kecil kecuali pemerintah atau suatu negara tersebut hancur.