dan “mata pencahariannya” terganggu. Masyarakat tentu tidak lupa tentang sepak terjang Ahok kala “melawan” begal anggaran APBD Pemprov DKI Jakarta yang memang notabenenya berasal dari uang Rakyat, namun disalah gunakan oleh beberapa oknum baik dari lingkungan pegawai sipil di lingkungan Pemprov maupun terindikasi penyalahgunaan jabatan oleh oknum anggota DPRD. Kondisi ini memicu ketidak harmonisan antara lembaga legislatif dan pemerintah dalam hal ini Gubernur sebagai lembaga eksekutif, namun seharusnya kedua lembaga ini menjadi patner dalam membangun pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta, bukan malah membuat “kebisingan publik”. Momen tersebut dinilai banyak kalangan sebagai bentuk pen citraan atau istilah sekarang yang lagi ngetren adalah Blusukan, atau istilah dari Jblogs adalah blusukan melalui media. Namun Jblogs membuat artikel ini bukan untuk mempromosikan AHOK sebagai figur yang bersih melainkan menginformasihkan kepada para sahabat Jblogs bahwasanya zaman sekarang masih ada orang-orang yang dengan hati nurani rela mengorbankan tenaga, pikiran buat kesejahteraan masyarakat, meskipun tidak sedikit dari para pejabat kita hanya untuk mecari kepuasan dan keuntungan golongan atau pribadi mereka saja.
AHOK |
Ahok menjadi sempat
memuncaki salah satu trending topik di media sosial Twitter bahkan mampu
mengalahkan isu lainnya yang saat itu lagi memanas. Bahkan medaia dalam negeri
sampai memberitakan berminggu-minggu bahkan sampai berbulan-bulan. Jblogs
heran
kepada masyarakat indonesia yang menganut sistem demokrasi dimana
dilandaskan
pancasila masih saja banyak yang dibutakan oleh nilai keegoisan dan
idealisme-idealisme golongan atau paham-paham tertentu. Bahkan dengan
berbagi
isu Ahok diserang baik dari segi etnis maupun sampai ke isu SARA. Ada
golongan
dan aliran tertentu yang memaksa pemerintah indonesia harus dipimpin
oleh orang
yang se akidah bahkan lebih parah lagi peminpin itu harus “seseorang”
yang sesuai dengan kriteria
keinginan kelompok mereka. Namun hal ini tidak menyurutkan langkah AHOK
untuk membuat
kebijakan yang dinilai banyak pihak sebagai kebijakan yang kontroversi
yang
sejujurnya di tunggangi oleh kepentingan kelompok serta ormas tertentu,
tanpa
mereka memikirkan bahwa di negara ini
bukan hanya milik “mereka”.
Sahabat Jblogs
harusnya merasa bangga karena masih ada sosok seorang AHOK yang ada dinegeri
ini. Ditengah ketepurukan budaya korupsi yang sudah melekat erat dengan pejabat
di negeri ini seorang AHOK mematahkan pemahaman masyarakat indonesia bahwa
semua pejabat sama. Memang benar Presiden pertama kita bapak Ir Soekarno
berkata bahwa perjuangannya dahulu kalah sangat mudah yaitu melawan penjajah
atau bangsa lain tapi perjuangan sekarang adalah melawan bangsa sendiri.
Sebenarnya perjuangan sekarang ini bisa menjadi mudah jika kita sebagai anak
bangsa sama-sama mengangkat senjata untuk melawan sifat ketamakan, kesombongan,
dalam diri kita dahulu. Karena perjuangan sewaktu melawan penjajah semua lapisan
dan golongan masyarakat ikut berperang sehingga kita bangsa indonesia dengan
mudah mengalahkan penjajah.
Ada beberapa hal
yang menarik yang harus kita teladani dari sosok seorang AHOK
1. Melawan Arus
1. Melawan Arus
Tentu tidak
mudah melawan arus apalagi arus ini sangat kencang ibarat kita mengikuti olah
raga arum jeram, meskipun kita mengikuti arus bisa juga kita celaka bahkan
kehilangan nyawa sekalipun, apalagi kalau kita melawan arus. Ini berarti bukan
hanya kecerdasan dan startegi kita tetapi power yang kita miliki itu harus
kuat. Jika kita manusia lawanlah arus namun
kita adalah sampah ikutlah arus, mungkin itulah teladan yang harus kita
teladani. Kita harus berani melawan arus bukan berarti berani melawan sesuatu
yang baik tapi melawan sesuatu yang jelas jelasn merugikan orang banyak dan
keluarga serta diri sendiri
2. Berani Salah satu dari sekian banyak pemimpin biasanya ada yang namanya sikap berani itu, melekat pada seorang pemimpin baik berani membuat keputusan benar dan hal yang baikmaupun berani melakukan hal yang buruk. Jblogs menilai bahwa Ahok disini merupakan seorang pejabat yang berani bukan dalam tanda kutip berani melawan golongan mayoritas penggelapan, apalagi AHOK ini berasal dari etnis serta agama minoritas, tapi AHOK berani mengatakan dan menyatakan sesuatu yang dinilai secara akal sehat itu salah maupun benar, karena keberanian itu dipengaruhi hati kecil kita lebih dominan dibanding keinginan kita. Ahok berani melawan bukan karena AHOk seorang Gubernur tapi Ahok berani menyatakan mana yang benar dan mana yang salah atau keliru, sehingga Ahok sering berkata lebih baik dia mati menjalankan kosntitusi daripada hidup taat kepada konstituen
3.Pintar dan Cerdas
Ahok tidak hanya
berani tapi tergolong pecabat yang cerdas dengan memiliki intelektual dan
wawasan yang luas. Tanpa kecerdasan dan kepintaran tidak mudah memimpin
kemajemukan serta keberagaman masyarakat jakarta. Kepintaran yang AHOK miliki
tentu tidak datang seketika tetapi jika dilihat dari track recordnya AHOK
seorang yang banyak belajar baik dari Ilmu formal pendidikan dan dunia Politik.
Jika dilihat dari Riwayat pendidikannya AHOK merupakanseorang Insinyur dibidang
teknik. Dibidang bisnis tentu AHOK pernah menjabat sebagai Direktur, tentu
jabatan seperti ini harus di duduki oleh orang-orang yang pintar dan cerdas.
4.Tegas dan Ceplas Ceplos
Karena
ketegasan
dan cara berkomunikasi yang ceplas ceplos membuat masyarakat teberlah
dua. Ada
yang pro dan kontra, karena menurut sebagian beranggapan tidak pantas
seorang
pemimpin mengeluarkan celoteh-celotehan yang mengandung kontroversi
apalagi
sudah sebagai pejabat publik. Berarti kebutuhan masyarakat akan pimpinan
salah
satunya mendengarkan celotehan-celotahan yang baik. Tentu ini tidak
salah
tetapi masyarakat juga harus jeli melihat bahwa celoteh-celotehan AHOK
ada konteks nya atau sesuai dengan keadaan tersebut. Sebagai gambaran
Jblogs
memberikan contoh disebuah medan peperangan apa dilarang kita berpuisi
atau
main bola? Tentu tidak ada yang melarang bukan? Tetapi demi keselamatan
sebaiknya jangan dilakukan hal tersebut
artinya semua itu harus pada konteksnya.
5.Katakan Ya atau tidak
tentu ini
merupakan Kalimat yang ada di ALKITAB yang menjadi panutan dan tuntunan dari
seorang AHOK, karena beliau berlatar belakang agama Kristen. Tetapi jika kita
memilki hati nurani yang bersih kita bisah kapan mengatakan Ya dan kapan mengatakan tidak sesuai nilai kebenaran yang dipegang
6. Takut Tuhan
Salah satu ciri
ciri orang yang takut Tuhan adalah tidak takut terhadap ancaman dari siapapun
karena yang ditakuti oleh AHOK adalah lebih besar kuasaNya dibandingkan yang
dia tidak takuti. Orang yang memiliki Tuhan dalam hidupnya pasti tidak
melakukan hal-hal yang dianggap bertentangan dengan nilai hidup dan hati
nurani. “hidup adalah anugerah dan mati adalah keuntungan” itu merupakan Firman
Tuhan yang selalu AHOK pegang sehingga ketika ada ormas-ormas tertentu yang
mengancam, AHOK tidak gentar dan mundur bahkan AHOK mengancam balik, karena
AHOK lebih takut kepada Tuhan yang memiliki kuasa membinasakan Jiwa dan tubuh
manusia.
7. Tidak pendendam
Tipikal pemimpin
seperti ini tentu kita apresiasi karena jika pemimpin tidak memiliki jiwa
seperti ini maka ketika seorang pemimpin tersebut mengalami sesuatu yang tidak
mengenakan dirinya secara pribadi maupun secara keluarga maka bisa melakukan
apa saja untuk membalasnya apalagi dia memiliki kuasa untuk melakukannya. Sadar
akan kuasa yang dimilikinya terbatas maka AHOK memilih tidak menjadi pemimpin
yang pendendam. Ahok seringkali membuat statement yang diambil dari Firman Tuhan
dimana “saya tidak membenci orangnya tapi saya membenci perbuatannya”.
8 Jabatan, pangkat dan kedudukan adalah pemberian Tuhan
Jblogs merasa
hal ini pasti dimiliki ahok, karena lewat media televisi AHOK sempat berkali
kali berkata bahwa meskipun di pecat atau di makzulkan AHOK tidak gentar karena
dia menganggap bawah Kedudukan atau jabatan yang dia emban sekarang adalah
Karunia dari Tuhan. Sehingga disetiap kesempatan AHOK sering berkata bahwa yang
terpenting adalah melakukan hal yang benar masalah berikutnya adalah hakNya
Tuhan.
9. Integritas dan dedikasi
Ahok terpanggil
menjadi pejabat sebenarnya dari hati nuraninya adalah bagaimana masyarakat
miskin tidak jatuh miskin dan bisa mendapat banyak hal yang layak diterima,
sehingga dia mendedikasikan hidupnya untuk benar-benar melayani masyarakat.
10. Pembela keluarga
Ketika Ibu Veronika
dijadikan senjata buat menyudutkan dan menyerang AHOK secara pribadi, dengan tegas AHOK siap pasang badan untuk
melindungi Kepala PKK Provinsi DKI Jakarta yang juga merupakan istri dari
Gubernur DKI Jakarta. Seharusnya pemimpin harus memiliki jiwa seperti ini yaitu
membela dan melindungi keluarganya dengan tidak melakukan hal-hal yang bisa
mencemarkan nama baik keluarga.
Itulah beberapa poin penting yang bisa
diteladani dari seorang yang bernama AHOK agar ini bukan sekadar menjadi
informasi yang berguna buat kita semua namun harapan Jblogs bisa mentransformasi cara hidup kita dari yang baik menjadi lebih baik lagi,
menuju kesempurnaan hidup. Salam Bineka Tunggal Ika